Lomba Menulis Surat untuk Dahlan Iskan



Apa kesan kamu tentang sosok Dahlan Iskan?
Inspirasi apa yang bisa kamu ambil dari beliau?
Tuliskan dan raih hadiahnya …

Pesyaratan
· Pelajar dan Mahasiswa (usia 15-20 tahun)
· Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
· Surat diketik dengan font 12, spasi 1,5
· Panjang surat maksimal 1 halaman
· Peserta hanya boleh mengirimkan 1 (satu) surat
· Surat dikirim melalui e-mail ke promosi@noura.mizan.com, ditunggu paling lambat 20 Januari 2013
· Lampirkan biodata singkat disertai nomor KTP/Kartu Pelajar/Mahasiswa

Hadiah
· Surat terbaik 1 akan mendapatkan hadiah uang senilai Rp 1.000.000 + paket buku + Merchandise Surat Dahlan
· Surat terbaik 2 akan mendapatkan hadiah uang senilai Rp 750.000 + paket buku + Merchandise Surat Dahlan
· Surat terbaik 3 akan mendapatkan hadiah uang senilai Rp 500.000 + paket buku + Merchandise Surat Dahlan
· 10 surat menarik akan mendapatkan novel Surat Dahlan

Contact Person
Koko: 0813 6767 5459

» Selengkapnya...

KOPI Sastra Menerbitkan "Majalah Online KOPI Sastra Edisi 6"

Dalam beberapa kurun waktu ke belakang KOPI Sastra (Komplotan Penulis Imajinasi Sastra) sudah menciptakan inovasi-inovasi dalam bidang sastra, khususnya dunia tulis-menulis. Salah satu inovasi terhangat ialah dengan menciptakan buletin bulanan yang diterbitkan secara online dan dapat diunduh gratis. Buletin yang dinamakan "Majalah Online KOPI Sastra" sudah memiliki enam edisi. Edisi keenam baru saja diterbitkan. Untuk para sahabat yang ingin memiliki edisi terbaru (Majalah Online KOPI Sastra Edisi 6) bisa langsung menngunduhnya pada link download di bawah ini.


Khusus bagi para Sahabat Pena yang belum memiliki "Majalah Online KOPI" Sastra edisi-edisi sebelumnya tidak perlu khawatir, kamu bisa mengunduhnya pada link di bawah ini.


Bagi para Sahabat Pena yang ingin mengetahui informasi-informasi teraktual dan ingin bergabung dengan KOPI Sastra, silakah bergabung dengan KOPI Sastra. Klik saja link di bawah ini.



Salam.

» Selengkapnya...

"Majalah Online KOPI Sastra" : Majalah Sastra Elektronik Gratis

Sahabat Pena, "Majalah Online KOPI Sastra Edisi 6" akan segera diterbitkan. Namun, bagi para Sahabat yang belum memiliki edisi-edisi sebelumnya, segera dapatkan. Majalah elektronik ini bisa didapatkan secara gratis hanya dengan cara mengunduh (download). Nah, buat para Sahabat Pena yang belum memiliki edisi-edisi sebelumnya dan ingin memilikinya saya sediakan link untuk mengunduhnya. Silakan klik link-link di bawah ini.




Majalah Online KOPI Sastra Edisi 1

Majalah Online KOPI Sastra Edisi 2

Majalah Online KOPI Sastra Edisi 3

Majalah Online KOPI Sastra Edisi 4

Majalah Online KOPI Sastra Edisi 5

» Selengkapnya...

Sastra : Ditinjau dari Manfaat yang Sederhana


Apakah nyemplung dalam kobangan sastra yang kemudian meminum air dan melumuri tubuh dengan lumpurnya itu ada batasnya?...
Melihat berbagai perkembangan yang terjadi dalam ranah sastra beserta konflik-konfliknya, sangat jelas bahwa bidang sastra ialah sebuah ruang meditasi yang terus meluas dan diminati banyak individu. Saat memperhatikan segelintir anak remaja SMP, SMA, dan Mahasiswa yang tertarik dengan dunia sastra, mungkin terpikir akan ada cetakan-cetakan baru atau regenerasi. Namun, setiap tingkat pemahaman yang dimiliki berbeda pada setiap individunya. Tidak sedikit seseorang yang memiliki potensi besar dan sesibilitas tinggi terhadap sastra, memilih bidang lain karena pola pikir yang ada dalam dirinya. Sebaliknya, seseorang yang memiliki sedikit potensi dan kepekaan standar bahkan cenderung lamban, sangat tertarik dengan sastra.
Tidak bisa dipungkiri, awal mula seseorang tertarik dengan sastra, sebenarnya ia sendiri tidak mengerti, bahwa, sesungguhnya ia telah mencelupkan kakinya pada kobangan sastra (terutama pada tingkatan SD dan SMP). Mereka belum mencapai temuan-temuan, bahwa, betapa menawan sekaligus peliknya dunia sastra. Menawan karena dengan sastra kita sadar akan esensi kehidupan, baik dari segi pribadi apalagi jika dikaji lebih mendalam dan universal. Pelik jika melihat kemudian menkaji konflik, fenomena, dan argumen-argumen yang terjadi hingga sastra terus berkembang seiring polemik-polemiknya. Dengan dan tanpa kita sadari ternyata, hal tersebutlah yang membentuk pola pikir menjadi lebih alamiah, sensitif,  dan kritis.

» Selengkapnya...

Study Teater Dipokersen: Drama Monolog "KUCING HITAM"

Buat para sahabat yang suka teater, ada acara menarik nih di Bogor. Infonya di bawah nih saya posting. Silakan disimak dan hadir pada acara tersebut.


Study Teater Dipokersen
Mempersembahkan : Drama Monolog

"KUCING HITAM" Karya Edgar Allan Poe

Sutradara : Cheri Ksn.
Pemain : Bob Buchari

Co.sutradara : Rudy Adriansyah, Penata musik : I Made Arawita (wito), Penata Artistik : Koko Kosasih, Ade Jaya, Penata Cahaya : Taufan Priyadi, manager panggung : Andika prayitno

Gd. Kesenian Kemuning Gading Balai Kota Bogor
28-29 Desember 2012 Pkl. 19.30 wib
HTM : Rp. 10.000,-

Info: 0857-18327741
 

» Selengkapnya...

Reportase; KOPI Sastra dan Sastra Reboan

Sastra Reboan Ke-54

KOPI Sastra menghadiri acara Sastra Reboan ke-54. Sastra Reboan adalah sebuah acara rutin yang diadakan oleh pegiat sastra dari berbagai kalangan, acara ini diadakan setiap hari Rabu malam tiap akhir bulan yang bertempat di Wapres (Warung Apresiasi), Bulungan, Jakarta Selatan. Pada kunjungan tersebut kami hadir sebagai undangan. Kedatangan kami sebagai pengisi acara musikalisasi puisi dan pembacaan puisi.
Musikalisasi puisi dibawakan oleh D-Minor, sedangkan pembacaan puisi oleh Nugraha A. Baesuni. D-Minor membawakan puisi karya Taufik Ismail dan dua buah puisi karya mereka sendiri yang diaransemen menjadi sebuah lagu. Nugraha A. Baesuni membacakan puisi karya-karyanya yang berjudul “Nyanyian Oyon” dan “Orasi Kereta Api”. Khusus puisi “Orasi Kereta Api” adalah sebuah puisi yang inspirasinya berdasarkan kisah dalam perjalanan menuju Sastra Reboan malam itu, tepatnya dalam sebuah kereta api yang kami tumpangi.

» Selengkapnya...

"Hello Effect" - Awal dari Kecurangan dan Kebodohan

Saya masih ingat tentang beberapa materi semasa kuliah lalu, terutama tentang Evaluasi Pembelajaran. Semasa saya kuliah saya memang tidak terlalu menyukai mata kuliah tersebut, tetapi saya adalah mahasiswa yang beruntung kala itu. Kenapa demikian? Saya termasuk mahasiswa yang biasa-biasa saja, bahkan sering tidak masuk kuliah terutama pada mata kuliah tersebut. Namun, hasil akhir yang saya dapatkan dari mata kuliah itu tidak buruk dibandingkan dengan teman-teman saya. Beberapa teman sekelas saya terutama laki-laki mendapatkan nilai di bawah saya satu tingkat bahkan ada yang dua tingkat lebih rendah dari saya, tidak perlu saya sebutkan nilainya. Perhitungannya begini, apabila saya mendapat A berarti mereka mendapat B atau C, jika saya mendapat B mereka mendapat C atau D.
Pembelajaran tersebut ialah bagaimana cara atau langkah-langkah untuk mengakumulasikan nilai akhir siswa dan mengevaluasi hasil belajar dari proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) yang dilaksanakan oleh guru. Alasan saya tidak terlalu menyukai kuliah tersebut karena di dalamnya banyak rumus-rumus yang mesti dipelajari meskipun masih rumus sederhana dibanding ilmu statistika. Akan tetapi, ada satu hal yang sangat berkesan dan juga paling saya ingat hingga kini, yaitu, tentang Hello Effect. Apa itu Hello Effect?....

» Selengkapnya...

KOTA MASA DEPAN - Cerpen Helmy Fahruroji tentang Bogor


KOTA MASA DEPAN

Cerpen karya Helmy Fahruroji tentang tempat tinggalnya, Bogor. Cerpen ini pernah dimuat pada buku "Jurnal Sastra Ruang Melati"


"Assalamualaikum, apa kabar saudaraku sekalian......."

Lantunan lagu itu terus berdering pada sebuah telepon genggam. Beberapa kali nada dering itu berputar-putar, rupanya orang yang menghubungi sangat berharap panggilan itu segera terhubung dengan sang pemilik hand phone itu. Tetapi apa yang bisa dilakukan oleh seseorang yang menghubunginya sebab terbatas dengan jarak. Tidak lama berselang suara dering hand phone itu pun berhenti, mungkin seseorang yang menghubungi hand phone itu sudah jengkel dan bosan bahkan habis kesabarannya. Kini suara dering pendek yang berbunyi dari hand phone itu.
Sementara itu, aku baru saja keluar dari kamar mandi sebab waktu sudah hampir siang, aku harus segera berangkat ke sekolah untuk mengajar. Hari ini begitu sejuk terasa udara menjelang siang, hanya saja terik matahari sudah mulai mengeluarkan amarahnya dan siap untuk menyengat siapa saja yang berada di bawahnya. Tanpa basa-basi aku mencari seragam kerjaku. Semua sudah beres sekarang, ah.... hampir saja hand phone tertinggal. Aku mulai melihat apakah ada pesan hari ini untuk kubaca. Aku terkejut sejenak, ketika melihat sudah ada tiga belas panggilan tak terjawab dan tiga pesan masuk.

» Selengkapnya...

PUJANGGA - Puisi Karya Helmy Fahruroji


PUJANGGA
Helmy Fahruroji
Juni, 2509

 
Penipu ulung di bidang estetika
Menatap penuh makna dalam setiap jejak senja yang berkilah
Lihat saja ketika berselingkuh, mempermainkan, dan menjugkirbalikan kata semena-mena
Tetap saja nampak indah ketika dapat menerka-nerka

Memutarbalikan setiap irama mendarah daging padanya
Tidak peduli ada duka dalam dada
Tidak peduli ada suka, gembira, bahkan siksa serta cerca dalam setiap baitnya
Semua akan nampak penuh makna saat membaca, meski hati ada luka yang menyelinap

Begitu gombal nampaknya ketika mendayu-dayu dalam rayu
Begitu tega sepertinya ketika ketidak adilan sedang dirasa
Begitu manis untaian kata dibungkuus untaian pena
Begitu, begitu, dan begitu meski terkadang sulit sekali menerka kandungan senandung pena

Hidup ini begitu berharga apabila terlewat dari goresan tinta
Berlalu tanpa ada kata yang menggores dalam detak jantungnya
Bunga yang layu akan kembali mekar ketika mendengar alunannya
Mentari yang redup akan memancarkan sinar cerahnya saat nada-nada mulai dalam bait-baitya

Sementara mereka pergi begitu saja
Hanya meninggalkan bekas rasa
Memberi derita entah luka pada pembaca
Kemudian muncul lagi dengan goresan-goresan baru

» Selengkapnya...

SEGERA TERBIT: TIGA BANGKU, ANTOLOGI PUISI TIGA PENYAIR WANITA INDONESIA



Antologi Puisi Diah Hadaning, Yvonne De Fretes dan Iriani R. Tandy.
Featuring puisi Toeti Herati Noerhadi
Kata Pengantar: Eka Budianta
Cetakan Pertama: Desember 2012
ISBN: 978-602-8966-42-9
Tebal: 112 hal

Puisi ditulis dan dibaca untuk membebaskan hati dan pikiran manusia.  Banyak yang memperlakukan puisi sebagai alat komunikasi. Ada juga yang melihat puisi sebagai media ekspresi jiwa melalui tulisan, kata-kata.  Tetapi ada juga yang menulis dan membaca puisi sebagai terapi kejiwaan. Misalnya untuk menyembuhkan luka batin, menghapus dahaga, mengobati sakit hati akibat putus cinta, dan seterusnya.
Buku ini disusun oleh tiga perempuan yang telah berpengalaman menulis dan membaca banyak puisi.  Diah Hadaning, yang lahir di Jepara sebelum Republik Indonesia merdeka, bahkan telah memproduksi banyak buku puisi.  Ia juga membacakan karya-karyanya di dalam banyak pertemuan.  Yvonne de Fretes juga penyair yang produktif. Dia menggunakan puisi sebagai alat dokumentasi dan sarana berbagi pengalaman. Yvonne lebih terlatih memilih kenangan apa yang harus dicatatnya.  Ia juga menggunakan referensi yang diharapkan sudah dipahami oleh banyak pembaca.  Membaca sajak-sajak Yvonne, membuat kita diingatkan bahwa kita sebenarnya kaya, dan berdaya.  Iriani R. Tandy mempunyai peluang yang sangat besar untuk menunjukkan kekayaan budaya dan latar-belakang alam Sumatera, yang telah membesarkannya.
Tiga perempuan yang menyajikan karya-karyanya dalam buku ini, sesungguhnya berpacu dalam meramu, mengolah dan menyajikan kebajikan dan kebajikan personal mereka dalam kaitan dengan bahasa Indonesia.
Kita gembira menyambut tiga perempuan dengan medan pergulatan yang berbeda-beda ini.
Seandainya mereka disatukan di sebuah meja, sebenarnya tetap menjadi perempuan dari tiga bangku.  Suara-suara mereka sangat berbeda, saling mengisi dan saling memperkaya.  Selamat berkarya.  Terimalah penghargaan dan rasa terima kasih tak terhingga, untuk terbitnya buku ini; dan untuk disebarkannya pengalaman serta aspirasi hidup yang berharga. Kutipan dari kata pengantar Eka Budianta, penyair, dan sastrawan

» Selengkapnya...

PUISI SEBAGAI SULUK ATAU JALAN KERUHANIAN

PUISI SEBAGAI SULUK DALAM SASTRA MELAYU

Abdul Hadi W. M.


Salah satu fungsi puisi dalam estetika Melayu ialah sebagai suluk, yaitu jalan keruhanian. Ini tampak dalam syair-syair makrifat dan tauhid, atau syair-syair tasawuf seperti yang dikarang oleh Hamzah Fansuri dan para pengikutnya di Sumatra pada abad ke-16 dan 17 M. Dalam kesusastraan Jawa secara eksplisit karangan yang memaparkan ajaran dan pengalaman ahli tasawuf dalam menempuh jalan keruhanian disebut suluk.  Seperti tujuan tasawuf, tujuan sastra suluk ialah memaparkan jalan keruhanian para sufi untuk mencapai ”kesaksian bahwa tiada hakikat yang lebih tinggi selain Yang Satu, Allah subhana wa ta`ala”. Dalam perjalanan itu seorang ahli suluk mengalami keadaan-keadaan ruhani (hal) dan sampai pada tahapan ruhani (maqam) tertentu. Dalam Mantiq al-Tayr Fariduddin `Attar melukiskan tujuh maqam atau tahapan keruhanian itu sebagai  berikut : talab (pencarian), `isyq (cinta), ma`rifa (makrifat), istighna (kedamaian),  hayrat (ketakjuban), tauhid, dan terakhir – fana’, baqa dan faqir. 
Untaian bait dalam Syair Perahu adalah contoh bagaimana puisi berperan sebagai jalan keruhanian dan kendaraan menuju tauhid.

» Selengkapnya...

Sayembara Menulis Novel dari Masa ke Masa


Sayembara Mengarang Roman DKJ 1974
 Diumumkan sejak 1 Januari 1974.

Syarat-syarat:
berlaku untuk setiap pengarang di seluruh Indonesia,   tema bebas, ditulis dalam bahasa Indonesia, diketik 2 spasi setebal 100 halaman, belum pernah diumumkan dalam majalah atau surat kabar, dibuat rangkap tiga. Batas akhir pengiriman naskah: 31 Agustus 1974.
Ada 64 naskah yang masuk tetapi hanya 59 yang memenuhi syarat administrasi.

Dewan Juri:
Umar Kayam, Boen S. Oemarjati, Sapardi Djoko Damono, S. Effendi,
dan Mh. Rustandi Kartakusuma.

 Pemenang:
Juara I tidak ada
Juara II tidak ada
Juara III tidak ada
Tapi Dewan Juri memilih lima pemenang dengan hadiah penghargaan
masing-masing R  p 75.000. Mereka adalah: Astiti Rahayu karya Iskasiah Sumarto (Yogyakarta) , Dari Hari Ke Hari karya Mahbub Djunaidi (Jakarta),  Arus karya Aspar Paturusi (Ujung Pandang), Sisa-sisa Hari Kemarin karya Suparto Brata (Surabaya),
Qisas karya C.M. Nas (Jakarta).


Sayembara Mengarang Roman DKJ 1975

Syarat-syarat sayembara masih sama dengan tahun sebelumnya.  Juga deadline penyerahan naskah. Hingga batas akhir penerimaan naskah 31 Agustus 1875 panitia menerima 46 naskah.

Dewan Juri:
Mh. Rustandi Kartakusuma, Jakob Sumardjo, Lukman Ali, Boen S. Oemarjati,
dan Sapardi Djoko Damono (Ketua).

Pemenang:
Keputusan Dewan Juri diumumkan 29 November 1975 dan ditandatangani Ketua Dewan Pekerja Harian DKJ Ajip Rosidi memutuskan:
Juara I tidak ada
Juara II Stasiun karya Putu Wijaya
Juara III Tawakal karya Ramadhan KH
Juara Harapan Perjalanan karya Silia Saraswati (Ujung Pandang), Raumanen karya Mariane Kattopo (Jakarta) dan Arlinah karya Suwarsih Djojopuspito


» Selengkapnya...

Masukan Alamat Emailmu Di Sini:

Pengikut