Sajak Rindu

cuma ada aku, secangkir kopi, dan batangbatang yang mengepul di sudut asbak segi empat
ruas jalan beraroma penuh sinergi setelah terguyur gerimis bernuansa tangis
aku tahu aroma itu, aku pernah cium nuansa itu
aroma kerinduan yang mendalam, menghadirkan nuansa pilu dalam tangis

di balik hening dan sepi
ada sorak dalam pikiran
ada senandung pada hati
sorak setelah senandung rindu dialirkan pada kertas kusam dengan semburan tinta tak tertahan

ada rindu di situ
ketika di sini hanya ada sunyi dan secangkir kopi
ada rindu di situ
ketika batangbatang mengepul pada sudut asbak segi empat

andai kau tahu,kerinduanku melebihi kerinduan gersang kepada gerimiskerinduanku malampaui dalamnya lubang suram yang tak bisa kau lihat dalamannya
kerinduanku, seperti para sufi yang menangis pilu harap aroma surgawi


Helmy Fahruroji
Tajurhalangketikarindu, 140810

2 komentar:

ibal mengatakan...

kenapa cuma satu sajaknya,
mana yang laen....

Unknown mengatakan...

Belum, Sob. Tunggu saja.

Terima kasih atas kunjungannya :)

Posting Komentar

Masukan Alamat Emailmu Di Sini:

Pengikut