Sayembara Menulis Novel dari Masa ke Masa


Sayembara Mengarang Roman DKJ 1974
 Diumumkan sejak 1 Januari 1974.

Syarat-syarat:
berlaku untuk setiap pengarang di seluruh Indonesia,   tema bebas, ditulis dalam bahasa Indonesia, diketik 2 spasi setebal 100 halaman, belum pernah diumumkan dalam majalah atau surat kabar, dibuat rangkap tiga. Batas akhir pengiriman naskah: 31 Agustus 1974.
Ada 64 naskah yang masuk tetapi hanya 59 yang memenuhi syarat administrasi.

Dewan Juri:
Umar Kayam, Boen S. Oemarjati, Sapardi Djoko Damono, S. Effendi,
dan Mh. Rustandi Kartakusuma.

 Pemenang:
Juara I tidak ada
Juara II tidak ada
Juara III tidak ada
Tapi Dewan Juri memilih lima pemenang dengan hadiah penghargaan
masing-masing R  p 75.000. Mereka adalah: Astiti Rahayu karya Iskasiah Sumarto (Yogyakarta) , Dari Hari Ke Hari karya Mahbub Djunaidi (Jakarta),  Arus karya Aspar Paturusi (Ujung Pandang), Sisa-sisa Hari Kemarin karya Suparto Brata (Surabaya),
Qisas karya C.M. Nas (Jakarta).


Sayembara Mengarang Roman DKJ 1975

Syarat-syarat sayembara masih sama dengan tahun sebelumnya.  Juga deadline penyerahan naskah. Hingga batas akhir penerimaan naskah 31 Agustus 1875 panitia menerima 46 naskah.

Dewan Juri:
Mh. Rustandi Kartakusuma, Jakob Sumardjo, Lukman Ali, Boen S. Oemarjati,
dan Sapardi Djoko Damono (Ketua).

Pemenang:
Keputusan Dewan Juri diumumkan 29 November 1975 dan ditandatangani Ketua Dewan Pekerja Harian DKJ Ajip Rosidi memutuskan:
Juara I tidak ada
Juara II Stasiun karya Putu Wijaya
Juara III Tawakal karya Ramadhan KH
Juara Harapan Perjalanan karya Silia Saraswati (Ujung Pandang), Raumanen karya Mariane Kattopo (Jakarta) dan Arlinah karya Suwarsih Djojopuspito



Sayembara Penulisan Roman DKJ 1976

Panitia  menerima 43 naskah.

Dewan Juri:
HB Jassin, Ali Audah, Mh. Rustandi Kartakusuma, Dodong Djiwapradja, M. Saleh Saad.

Pemenang:
 Keputusan Dewan Juri dibacakan oleh HB Jassin dalam pembukaan Pertemuan Sastrawan III 1976 di Teater Arena TIM Sabtu, 13 Desember 1976. Mereka adalah:
Juara I tidak ada
Juara II Upacara karya Korrie Layun Rampan
Juara III Pembayaran karya Kowil Daeng Nyonri (Sinansari Ecip)
Hadiah Penghargaan diraih Keluarga Permana karya Ramadhan KH.

Dewan Juri juga merekomendasikan naskah-naskah yang layak diterbitkan, yakni Mata2 karya Suparto Brata, Di Atasnya Pepuingan karya Tri Rahayu Prihatmi, Jatuhnya Benteng Batu Putih karya Mohayus Abukomar, Maryati dan Kawan2nya karya Suwarsih Djojopuspito, Keok karya Putu Wijaya, Jembatan karya Ediruslan P. Amanriza,
Gumam karya Darman Moenir, dan Warisan karya Chairul Harun.


Sayembara Mengarang Roman DKJ 1977

Syarat dan jumlah hadiah masih sama dengan sayembara 1976. Naskah yang masuk
ke panitia sebanyak 43.

Dewan Juri:
Dodong Djiwapradja, Boen S. Oemarjati, M. Saleh Saad, B.H. Hoed,
dan Rusman Sutiasumarga

Pemenang:
Dalam surat keputusan tertanggal 19 November 1977 Dewan Juri memutuskan:
Juara I tidak ada
Juara II Jantan karya Eyha (Edijushanan, Cirebon) dan Tiga Lagu Dolanan
karya Ismail Marahimin.
Juara III tidak ada
Hadiah Harapan: Aku Bukan Komunis karya Yudhistira Ardi Noegraha, Nakhoda karya Ediruslan P Amanriza (Padang) dan Stasiun Bukit Gundul
karya Arswendo Atmowiloto.
 


Sayembara Mengarang Roman DKJ 1978

Syarat dan hadiah masih sama dengan sayembara 1977. Batas akhir penerimaan naskah adalah 30 November 1978. Naskah yang masuk 26.
Para pemenang baru diumumkan 30 Maret 1979.

Dewan Juri:
Rusman Sutiasumarga (ketua), Mh. Rustandi Kartakusuma, S.I. Poeradisastra,
dan Sugiarta Sriwibawa

Pemenang:

Juara I tidak ada
Juara II tidak ada
Juara III tidak ada
Juara  Harapan tidak ada

Tetapi Dewan Juri memutuskan hadiah perangsang kreasi kepada Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari (Purwokerto), Ke Langit karya Ediruslan P Amanriza (Pekanbaru), Sebuah Piala dan Sebuah Kemiskinan Utoyo Dimyati (Pati), Wajah-wajah di Guntingan Koran  karya A.G. Mustapa (Gorontalo) dan Kabut yang Tidak Berkesudahan
karya B Simanjuntak dan Wanita Itu adalah Ibu karya Sori Siregar (Selangor).
Masing-masing pemenang diberi hadiah sebesar Rp. 30. 000,-


Sayembara Mengarang Roman DKJ 1979

Syarat dan hadiah masih sama dengan sayembara 1978. Masa penerimaan naskah 30 November 1979. Sayembara kali ini hanya diikuti oleh 21 naskah.

Dewan Juri:
 Rusman Sutiasumarga, Dodong Djiwapradja, Dami N. Toda

Pemenang:
Dalam surat keputusan tertanggal 15 Februari 1980, Dewan Juri memutuskan:
Juara I tidak ada
Juara II tidak ada
Juara III tidak ada

Tapi Dewan Juri memberi Hadiah Penghargaan kepada naskah Tilpon karya Sori Siregar, Sahabat karya Putu Wijaya, Koyan karya Ediruslan Pe Amanriza, Srigala karya Suryadi WS, dan Cak Qadar karya S. Tiono Gunaatmadja. Masing-masing mendapat hadiah Rp. 75.000.
Dewan Juri juga memberikan rekomendasi patut diterbitkan kepada naskah Koran karya Nurinwa Ki S. Hendrowinoto dan Bukit Matahari karya Wunulde Saffinal.


  Sayembara Penulisan Naskah Roman DKJ 1980

Syarat dan hadiah masih sama dengan sayembara 1979. Dibuka sejak 2 Mei dan ditutup 30 November. Naskah yang masuk 25, yang memenuhi syarat 23.

Dewan Juri:
Ali Audah, Sapardi Djoko Damono, Dami N. Toda, Toeti Heraty Noerhadi

Pemenang:
Dalam surat keputusan tertanggal 23 Februari 1981 Dewan Juri memutuskan
Tiga Pemenang Utama:
Bako karya Darman Moenir (Padang), Harapan Hadiah Harapan
karya Nasjah Djamin (Yogyakarta), dan Olenka karya Budi Darma (Surabaya).
Masing-masing mendapat hadiah Rp 200.000.

Lima Pemenang Harapan:
Den Bagus karya Sudarmono  K (Surabaya), Dicari Hari yang Cerah karya E. Nohbi (Jakarta), Ketika Lampu Berwarna Merah karya Hamsad Rangkuti (Jakarta), Merdeka karya Putu Wijaya, dan Panggil Aku Sakai karya Ediruslan Pe Amanriza.
Masing-masing mendapat hadiah Rp 50.000.


1981

Pada akhir 1980 DKJ menghentikan sayembara menulis roman. Salah satu alasannya, sebagaimana dikatakan Abdul Hadi WM, Ketua Komite Sastra DKJ saat itu, sayembara menulis roman DKJ makin merosot mutunya. Sebagai gantinya pemberian hadiah untuk buku sastra terbaik. Buku sastra yang dipilih adalah buku  puisi, novel, kumpulan cerpen, dan buku esai—tidak menerima stensilan. Namun Caretaker DPH-DKJ tidak berhasil melaksanakan program ini pada 1981. Baru terlaksana pada 1982.


Hadiah Sastra 1982

Sejak dibuka Juli 1982 dan ditutup awal Februari 1983. Ada 64 buku yang memenuhi syarat untuk dinilai. Terdiri dari 24 novel, 18 kumpulan cerpen, 12 kumpulan esai/kritik,
dan 10 kumpulan puisi. Hadiahnya masing-masing Rp 300.000.

Dewan Juri:
Boen S. Oemarjati, Umar Kayam, Taufiq Ismail

Pemenang:
Dalam surat keputusan tertanggal 20 Maret 1983 Dewan Juri memutuskan
tidak ada pemenang untuk novel dan kumpulan puisi.
Pemenang lainnya adalah:
 Sastra dan Religiositas karya YB Mangunwijaya (kritik/esai)
Adam Ma'rifat karya Danarto (kumpulan cerpen).


Hadiah Sastra 1983

Penerimaan buku ditutup 31 Januari 1984. Pemenangnya masing-masing akan mendapat hadiah Rp 400.000.  Dewan Juri menilai sebanyak  57 buku yang memenuhi syarat, terdiri atas: 29 novel, 8 kumpulan cerpen,  10 kumpulan puisi, dan 10 kumpulan esai.

Dewan Juri:
 Boen S. Oemarjati, Umar Kayam, Ayatrohaedi.

Pemenang:
Dalam surat keputusan tertanggal 31 Maret 1984 Dewan Juri memutuskan Hadiah Sastra untuk:
Olehka karya Budi Darma (novel)
 Perahu Kertas karya Sapardi Djoko Damono (puisi)
Sastra Hindia Belanda dan Kita karya Subagio Sastrowardoyo (esai)
Tidak ada pemenang untuk kumpulan cerpen.

 
Hadiah Sastra 1984

Diumumkan sejak akhir Oktober 1994 dan penerimaan buku ditutup pada 31 Januari 1985. Buku yang dinilai terdiri dari: 12 novel, 10 kumpulan puisi, 6 kumpulan cerpen, 9 kumpulan esai.

Dewan Juri:
Boen S. Oemarjati, Ignas Kleden, dan Abdul Hadi WM.

Pemenang:
Dalam surat keputusan tertanggal 29 Maret 1985 memutuskan pemenang:
Hamba-Hamba Kebudayaan karya Dami N. Toda (kritik). Hadiahnya Rp 400.000.
Tidak ada pemenang untuk untuk kumpulan puisi, kumpulan cerpen, dan novel.
Namun, Dewan Juri memberikan penghargaan kepada:
 buku puisi Abad yang Berlari karya Afrizal Malna dan Satu Milyar Satu karya Eka Budianta.
 


1985—1996

Tidak ada lagi Sayembara Menulis Novel dan Hadiah Sastra DKJ.


Sayembara Mengarang Roman DKJ 1997—1998

Maklumat sayembara disiarkan sejak 27 November 1997. Salah satu syarat sayembara adalah “tema bebas dan mengandung unsur kebaharuan”.  Adapun batas akhir pengiriman naskah 17 Februari 1998  dan pengumuman pemenang dijadwalkan 11 Maret 1998. Naskah yang masuk ke panitia sebanyak 70 naskah.

Dewan Juri:
Sapardi Djoko Damono, Faruk HT, Ignas Kleden.

Pemenang:
Dalam surat keputusan tertanggal 9 Maret 1998 Dewan Juri memutuskan para pemenang adalah:
Juara I Saman karya Jambu Air (Ayu Utami)
Juara II Dikalahkan Sang Sapurba karya Ruslan Pe Amanriza
Juara III Api Awan Asap karya Korrie Layun Rampan
Juara Harapan I Prosesi karya Zora Herawati
Juara Harapan II Hempasan Gelombang karya Taufik Ikram Jamil.
Masing-masing juara mendapat hadiah: Juara I (Rp 7.500.000), Juara II (6.000.000), Juara III (Rp 4.500.000), Juara Harapan I (Rp 3.000.000), dan Juara Harapan II (Rp. 1.500.000)


Sayembara Menulis Novel DKJ 2003

Maklumat sayembara sudah disiarkan sejak pertengahan tahun dan batas akhir penerimaan naskah adalah 3 November. Naskah yang masuk ke panitia sebanyak 75 naskah. 36% naskah berasal dari Jakarta dan sekitarnya. Sisanya dari luar Jakarta dengan sebagian kecil dari luar Jawa: Nusa  Tenggara Barat, Bali, Banda Aceh, Padang, Medang, Tanjung Morawa Deli, Tanjung Pura dan satu naskah dari Belanda.

Dewan Juri:
Sapardi Djoko Damono, Budi Darma, dan Maman S. Mahayana.

Pemenang:
Dalam surat keputusan tertanggal 2 Maret 2004 mereka memutuskan para pemenang adalah: Juara I Dadaisme karya Dewi Sartika (Bandung)
Juara II Geni Jora karya Abidah El-Khalieqy (Yogyakarta)
Juara III Tabula Rasa karya Ratih Kumala (Solo)
Juara Harapan I Ular Keempat karya Gus tf Sakai (Payakumbuh), dan Juara Harapan II Tanah Biru karya Pandu Abdurrahman Hamzah (Kuningan)

Hadiah:
Masing-masing pemenang mendapat hadiah: Juara I (Rp. 15.000.000),
Juara II (Rp 12.500.000), Juara III (Rp 10.000.000), Juara Harapan I (Rp 7.500.000),
Juara Harapan II (5.000.000)


 Sayembar Menulis Novel DKJ 2006

Maklumat sayembara sudah disiarkan sejak Agustus 2006 dan batas akhir penerimaan naskah 31 Desember 2006. Naskah yang masuk ke panitia 249 naskah.

Dewan Juri:
Apsanti Djokosujatno, Ahmad Tohari, dan Bambang Sugiharto

Pemenang:
Dalam surat keputusan tertanggal 9 Maret 2007 Dewan Juri memutuskan:
Juara  I  Hubbu karya Mashuri (Surabaya)
Juara II Mutiara Karam  karya Tusiran Suseno (Kepulauan Riau)
Juara III Jukstaposisi  karya Calvin Michel Sidjaja (Tangerang)
Juara Harapan I Glonggong karya Junaedi Setiyono (Purworejo)
Juara Harapan II Lanang  karya Yonatan S. Rahardjo.

Malam Anugerah berlangsung di Teater Kecil TIM, 9 Maret 2006. Masing-masing pemenang mendapat hadiah: Juara I (Rp 20.000.000), Juara II (Rp 15.000.000), Juara III (Rp 12.500.000), Juara Harapan I (Rp 7.500.000), Juara Harapan II (Rp 5.000.000).

  Sayembara Menulis Novel DKJ 2008

Maklumat sudah beredar sejak Maret 2008 dan batas akhir pengiriman naskah adalah 31 Agustus 2008. Naskah yang masuk ke panitia berjumlah 278, tetapi yang lolos syarat administrasi 244.

Dewan Juri:
Kris Budiman, Linda Christanty, Seno Gumira Ajidarma

Pemenang:
Dalam sidangnya pada 6 Desember 2008, Dewan Juri memutuskan hanya ada satu Pemenang Utama: Tanah Tabu karya Anidita Siswanto Thayf. Ia berhak atas hadiah Rp20.000.000.


Sayembara Menulis Novel DKJ 2010

Panitia menerima 277 naskah, tapi yang lolos syarat administrasi 254.

Dewan Juri:
Anton Kurnia, A.S. Laksana, Sapardi Djoko Damono

Hadiah:
Pemenang Utama: Rp20.000.000
Empat Unggulan: Rp7.500.000

Pemenang:
Pemenang diumumkan 14 Januari 2011. Dewan Juri memutuskan tidak ada pemenang utama. Hanya empat pemenang unggulan. Yaitu, Lampuki (26) karya Arafat Nur, Persiden (6) karya Wisran Hadi, Jatisaba (39) karya Ramayda Akmal, dan Memoar Alang-alang (130) karya Hendri Teja. Masing-masing berhak atas hadiah Rp7.500.000.


Copyright © 2010 Dewan Kesenian Jakarta - Indonesia

Sumber: http://dkj.or.id/articles/sastra/sayembara-menulis-novel-dari-masa-ke-masa

Masukan Alamat Emailmu Di Sini:

Pengikut